--KODE IKLAN ADSENSE HASIL PARSE UNTUK TAMPILAN PC--
--KODE IKLAN ADSENSE HASIL PARSE UNTUK TAMPILAN PC--
Siapa yang ingin mengganti outfit atau pakaian secara berkala? Siapa juga yang tak ingin tampil fashionable?
Industri fashion menjadi salah-satu yang paling gemilang sekaligus banyak saingan. Toko nyata dan online
shop bertebaran, namun mereka terus bergeliat. Demikian juga dengan
perusahaan-perusahaan raksasa yang semakin mengukuhkan eksistensinya.
Mereka tak hanya mendirikan cabang-cabang perusahaan secara global,
melainkan juga memanfaatkan aneka portal e-commerce.
Selain itu, mereka juga kerap menggaet tokoh-tokoh populer, yang
notabene memiliki basis massa yang besar. Bahkan terkadang, orang-orang
sudah tak lagi memikirkan selera atau harga, melainkan nama merek dan
rasa bangga. Pandangan kita pun akan berbeda terhadap mereka yang bisa
kesampaian memiliki dan mengenakan produk dari Dior, H&M, Zara, dll.
Kalau dilihat dari revenue atau pendapatan perusahaannya, berikut ini 7 brand apparel yang paling sukses dan terkemuka. Jom!
1. CHRISTIAN DIOR
Sesuai nama brand, perusahaan ini memang didirikan oleh sosok desainer bernama Christian Dior. Dia mulai mengoperasikan perusahaan
pada tahun 1946, dan sekarang menjelma sebagai penguasa industri
apparel dunia. Padahal di awal kemunculannya, perusahaan lebih memilih
mempromosikan parfum Diorama dan lisptik. Sampai kemudian di tahun
2000-an, sektor bernama The Dior Homme mencuri perhatian para klien pria
terkemuka di dunia.
Dior semakin mengembangkan produksi dan ekspansinya. Beberapa
desainer yang ikut melejitkan produknya adalah Christian Dior sendiri,
John Galliano, dan Yves Saint Laurent. Lalu para selebritis yang bangga
menjadi duta mereka adalah Jennifer Lawrence, Sharon Stone, Monica
Bellucci, dan Charlize Theron. Meski perusahaan ini sempat dikritik
tajam karena merancang pakaian yang super minim, sehingga secara tidak
langsung mempromosikan anorexia nervosa, namun tetap saja penjualan
perusahaan meroket dari waktu waktu.
2. NIKE
Perusahaan yang berkantor pusat di Beaverton, Oregon, Amerika ini
menjadi brand termahal dalam industri apparel. Diperkirakan nilainya
mencapai 32 juta dolar. Selain sebagai produsen, Nike memang dikenal
sebagai pemasok raksasa, khususnya dalam sektor alas kaki dan
perlengkapan olahraga.
Beberapa perlengkapan olahraga yang mereka tawarkan meliputi sepatu,
celana pendek, jersey, sneaker atau sepatu kers, topi baseball, dll.
Cabang olahraga yang mereka bidik pun beragam. Mulai dari sepak bola
sampai basket, baseball, kriket, dll. Tak tanggung-tanggung, mereka juga
menggaet nama-nama yang pasti akan menjadi duta super mahal. Ada
Michael Jordan, Ronaldo, Ronaldinho, Rory Mcllroy, dll. Selain individu,
mereka juga aktif menjadi sponsor tim-tim besar di ranah sepak bole,
seperti Chelsea dan Barcelona.
3. H&M
Erling Persson mendirikan perusahaan H&M alias Henner &
Mauritz AB pada tahun 1947. Brand asal Swedia ini bahkan menjadi
clothing retailer terbesar kedua pasca Inditex (Spanyol). Selain
menggerakkan operasi langsung, mereka juga memaksimalkan manfaat online.
Karena kemampuan beradaptasi dengan zaman, H&M ini kemudian disebut
sebagai brand dengan pertumbuhan paling cepat di duia.
Perusahaan yang bermarkas di Stockholm ini menyediakan aksesoris dan produk fashion.
Tak lupa, mereka juga berkolaborasi dengan berbagai selebritis dan
desainer. Mereka semakin diminati sebab begitu update dan kekinian. Hal
ini menjadi salah-satu pertanda kalau kepemimpinan sang CEO, Stefab
Persson, memang patut diacungi jempol.
4. ZARA
Brand asal Spanyol ini didirikan oleh Rosalia Mera dan Amancio Ortega
pada tahun 1975. Awalnya, mereka dikenal sebagai perusahaan yang
menyediakan produk murah-meriah, namun wujudnya mirip seperti barang
mewah. Kini, eksistensi mereka sudah mendunia. Bahkan di tahun 2015,
Interbrand menyebut nama mereka sebagai ranking ke-30 dalam daftar brand
global terbaik.
ZARA sendiri menyediakan pakaian yang fashionable,
aksesoris, dan aneka sepatu. Meski sudah berkembang dan laris-manis,
ZARA tidak melupakan kepeduliannya terhadap lingkungan. ZARA ikut
mensukseskan program Greenpeace’s Detox Campaign, sebab mereka begitu
berkomitmen terhadap pemberantasan limbah bahan kimia, khususnya dari
efek produk dan rantai suplainya.
5. ADIDAS
Pada Agustus 1949, Adolf Dassler mendirikan perusahaan ini. Kantor
pusat mereka ada di Herzogenaurach, Jerman. Dan bicara tentang produk
Adidas, kita pasti langsung teringat akan hal-hal yang berbau olahraga.
Mereka memang menawarkan sepatu, sneaker, legging, dll. Sementara untuk
produk non-sports, mereka menyediakan katalog kaus, alas kaki, kacamata, sandal, deodoran, parfum, tas, jam tangan, aftershave, dll.
Adidas memiliki beberapa produk yang menjadi fokus utamanya,
khususnya bagi cabang-cabang olahraga populer. Salah-satunya yaitu
perlengkapan sepak bola. Bahkan mereka selalu menjadi sponsor yang
terdepan. Entah itu bagi klub Bayern Munich, Manchester United, Real
Madrid, dll. Sementara untuk tokoh-tokohnya sendiri, mereka menggamit
Lionel Messi, Virat Kohli, Andy Murray, dll.
6. GAP
Pada 1969, perusahaan ini berdiri di San Francisco, Amerika. Target
mereka adalah para kawula muda, yang memiliki gap atau celah generasi.
Target tersebut kemudian menginspirasi pemilihan namanya. Sejak awal
berdiri, mereka baru bisa menjual produk orang lain, yang tak lain
adalah Levi’s. Tetapi setelah memiliki nama sendiri, mereka mulai
meluncurkan produk secara mandiri.
Submerek dari GAP adalah Old Navy dan Banana republic. Semua item
yang mereka sediakan memang sesuai dengan selera anak muda. Selain
menjaga kualitas, mereka juga memberi kesan yang fun sekaligus fashionable. Tak ayal kalau kini mereka menjelma menjadi brand yang iconic dan tersebar di seluruh dunia.
7. LOUIS VUITTON
Pada tahun 1854, Louis Vuitton mendirikan perusahaan yang kerap
disingkat sebagai LV ini. Mereka menawarkan aneka produk seperti koper
mewah, jam tangan, parfum, aksesoris, barang-barang dari bahan kulit,
dll. Setiap barang buatan Louis Vuitton pasti memiliki cap berupa
singkatan LV. Pembeli bisa mendapatkan barang-barang mereka di butik
perusahaan, situs resminya, atau pun department store khusus menengah atas.
Salah-satu keutamaan LV adalah pembuatan barangnya yang hand-made. Di tiap musimnya, para pelanggan pun kerap menunggu aksesoris atau tas limited edition
mereka. Tak lupa, nama-nama desainer keren pun ikut berpartisipasi.
Misalnya saja Takashi Murakami yang menangani Monogramouflage
Collection. Sementara pada Infinitely Kusama Collection, LV menggaet
Marc Jacobs dan Yayoi Kusama.
Tingginya popularitas dan besarnya pengaruh LV, membuat brand asal
Prancis ini jadi yang paling sering dipalsukan. Meski demikian, aksi
tersebut tidak mengurangi nilai perusahaan. Di tahun 2011 saja, studi
BrandZ Millward Brown Optimor menerbitkan nilai LV yang mencapai 24,3
miliar dolar. Wuih!
Kalau kamu, apa pertimbanganmu dalam memilih pakaian atau produk fashion? Apakah nama brand juga sangat penting dan berpengaruh? Demikian, 7 Perusahaan Apparel Terbesar Terbaik di Dunia Tahun 2017. (DBS) #RD
--KODE IKLAN ADSENSE HASIL PARSE UNTUK TAMPILAN PC--