--KODE IKLAN ADSENSE HASIL PARSE UNTUK TAMPILAN PC--
--KODE IKLAN ADSENSE HASIL PARSE UNTUK TAMPILAN PC--
Setelah menikah, membagi peran tentunya menjadi hal pertama yang
penting untuk dilakukan. Namun hal ini tak serta merta mudah untuk
dilakukan. Terutama untuk pekerjaan rumah tangga jika kalian sama-sama
bekerja. Bahkan jika istri memutuskan untuk di rumah tanpa bekerja,
urusan pembagian peran ini pun tidak akan selesai begitu saja.
Dalam
urusan rumah tangga, tentu kerja sama harus jadi hal yang diutamakan.
Suami dan istri tentu punya tanggung jawab dan kewajiban yang sama dalam
menjalankan rumah tangga bersama. Dan jika dipikir-pikir tugas utama
seorang istri justru bukanlah mencuci baju atau membersihkan rumah
setiap hari, melainkan terus bersama suami dalam apapun kondisi. Jadi
tetek bengek pekerjaan rumah tangga tak seharusnya dibebankan kepada
istri, tapi suami harusnya juga punya andil di dalamnya.
Bukannya tak ikhlas, kami sebenarnya tak masalah kok mengerjakan semuanya. Hanya saja sesekali kami juga butuh bantuan.
Perempuan
bisa saja menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga dengan baik dan
tanpa mengharapkan imbalan. Kami ikhlas-ikhlas saja walau tanpa bayaran.
Tak perlu lagi meminta bukti kan? Semua orang di dunia sudah paham
betul tentang siapa orang yang paling luar biasa dalam hidupnya, pasti
ibu mereka, perempuan!
Tapi
kami juga manusia biasa, yang sesekali butuh bantuan. Kami juga punya
lelah dan ingin beristirahat walau sekejap. Sementara kami mengumpulkan
tenaga kembali, maukah kamu menggantikan pekerjaan rumah sebentar saja?
Bukan mau mengeluh, tapi tolong pahami kalau kadang kami juga punya rasa jenuh.
Seperti
kamu yang mungkin juga jenuh dengan rutinitas pekerjaan, kami juga
pasti akan mengalaminya. Bagaimana rasanya ketika semua begitu
melelahkan dan seolah tiada hentinya. Urusan rumah tangga yang rumit,
belum lagi jika cinta kita pun diuji kesetiaannya oleh Tuhan. Rasa ingin
memberontak akan selalu muncul disana. Kami tidak sedang mengeluh, kami
cuma ingin dimengerti ketika rasa jenuh itu datang. Izinkan kami untuk
sesekali memiliki me-time.
Banyak perempuan bisa menjadi ibu rumah tangga sambil bekerja, lelaki kuat bisa juga kan?
Lelaki
katanya selalu lebih kuat dari perempuan. Jika kita sering melihat ada
para wanita karier yang juga menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga
di rumahnya dengan baik, bukankah lelaki yang kuat itu harusnya juga
bisa? Pekerjaan rumah tangga yang gengsinya tak setinggi pekerjaan para
lelaki pasti akan lebih mudah dilakukan.
Urusan merawat anak seringkali dibebankan pada ibu saja. Tapi bukankah ayah seharusnya punya peran juga?
Ibu
seringkali disalahkan jika anak melakukan kenakalan. Ibu dianggap tidak
bisa mendidik. Namun sampai kapan anggapan ini terus dipertahankan?
Peran
ayah dalam parenting juga sesuatu yang tak boleh dilepaskan. Studi
sudah membuktikan bahwa anak-anak yang kuat adalah mereka yang ikut
dibesarkan oleh ayahnya, mereka yang ayahnya punya peran besar dalam
merawat anak. Melihatmu dekat dengan anak-anak pasti akan mengasyikkan
dan membuat kami bahagia.
Tenang sayang, toh pekerjaan rumah tangga ini tak sesulit beban kerjamu di kantor yang seringkali menguras tenaga dan pikiran.
Jika
kamu belum tahu apa-apa dan tak biasa melakukan pekerjaan rumah tangga,
tak perlu khawatir karena semuanya tak akan sesulit yang kamu
bayangkan. Hanya memasukkan baju dalam mesin cuci tak akan sesulit
mempresentasikan konsep kerja sama dengan calon klien di kantor.
Bahkan saat kamu mau membantu kami, tak ada alasan lagi kami tidak makin jatuh hati.
Laki-laki
yang ikut membantu istrinya dalam pekerjaan rumah tangga sekarang ini
sudah bukan hal yang baru lagi. Kamu akan menemukan betapa kerennya
papa-papa muda dan para ayah yang dewasa saat mengerjakan pekerjaan
rumah tangga. Tak sepersenpun kejantanan mereka luntur setelah
melakukannya. Duh, kami makin jatuh hati ~
Bukan tentang siapa yang berkuasa, ini soal mengerjakan tanggung jawab bersama. Kamu setuju kan?
Memintamu
membantu melakukan pekerjaan rumah tangga bukan karena kami ingin lebih
berkuasa. Berumah-tangga bukan tentang siapa yang menguasai siapa.
Laki-laki tak boleh menjadi penguasa perempuan, pun sebaliknya.
Berumah-tangga adalah tentang bersama-sama menjalani kehidupan hingga
maut yang memisahkan.
Karena pekerjaan rumah tangga bukan hanya kodrat wanita saja ~
Melayani
suami dan anak-anak itu kewajiban, sama wajibnya dengan suami melayani
istri dan anak-anaknya juga. Jika mengerjakan pekerjaan rumah tangga
adalah bagian dari apa yang orang sebut “melayani”, maka itu bukan
kodrat wanita saja. Toh pekerjaan itu memang bisa dilakukan siapapun
entah itu laki-laki atau perempuan. Karena sekali lagi, berumah tangga
sepenuhnya soal kerja sama.
Sekali lagi, bukan karena aku ingin
berkuasa memintamu membantu mengerjakan semuanya. Tapi rumah tangga
memang dibangun oleh kita bersama, jika ada yang jenuh dan lelah yang
lain harus siap menguatkan. Mungkin disinilah Tuhan meminta cinta itu
dibuktikan.
Copy from: http://www.hipwee.com/hubungan/untuk-calon-imamku-bukannya-aku-mengingkari-tugas-sebagai-istri-tapi-maukah-kau-berbagi-pekerjaan-rumah-tangga-denganku-nanti/
--KODE IKLAN ADSENSE HASIL PARSE UNTUK TAMPILAN PC--